Senin, 24 November 2014

TERUSLAH MENJADI GURU YANG MENGINSPIRASI



         Profesi menjadi seorang guru adalah profesi yang teramat sangat mulia, dan selayaknya kita bersyukur diberi amanah dan tanggung jawab sebagai seorang guru, bahkan ada hadist yang sangat indah bila kita baca dan kita renungkan tentang seorang guru yaitu " Sesungguhnya Allah SWT, malaikat-malaikat, isi langit dan bumiNya sehinggalah semut di dalam lubang dan ikan di dalam laut, semuanya berdoa untuk orang yang mengajarkan manusia " (Hadist Riwayat ; Tarmidzi).
          Hampir 15 tahun profesi itu melakat pada saya yang mana sebelumnya tak terbayang akan mendapat amanah menjadi seorang ‘guru’, karena setelah lulus kuliah dari S-1 otakku sempat tercuci dengan berbagai arus informasi kehidupan seorang guru yang sangat prihatin bahkan ada ungkapan ‘jadi guru itu susah kaya’. Oleh karena itu begitu ada perusahaan membuka peluang langsung saya ambil dan mendapatkan pekerjaan tersebut penuh semangat tinggi, pengalaman pertama naik pesawat, keluar masuk hotel dengan jadwal meeting yg padat membuat saya merasa menjadi seorang yang sangat berkelas seperti cerita sinetron saja, ahirnya jabatan itu harus berakhir dan saya lepas karena mengikuti suami bekerja di kawasan industri EJIP Cikarang Kab.Bekasi.
          Kembali ke kehidupan berumah tangga, hari-hari yang terisi mengurus keluarga, sesekali anak2 tetangga berkumpul belajar membaca Al-Qur’an dirumah, menyenangkan karena dapat mengisi waktu sore bersama anak2 sampai magrib menunggu suami pulang bekerja.
        Dalam kesunyian ditinggal suami yang selalu bepergian dinas keluar negeri, ingatan saya terbayang ketika praktek PKL di SMEA ketika jadi guru SMP, ketika memberikan pengajaran untuk anak-anak, entah berawal darimana tiba-tiba saya  menjadi guru honorer di sebuah SMK di cikarang kota industri yang ternyata masih minim guru kejuruan, hampir rata-rata saat itu guru yang mengajar berasal dari pendidikan agama, kesempatan baik, begitu saya masuk disebuah SMK bisa langsung mengajar dan mendapatkan jam mengajar.
          Hari-hari dilalui begitu berbeda penuh gejolak, penuh pertentangan, penuh pemikiran penuh siasat dan penuh perjuangan, apalagi disaat anak-anak masih kecil yang selalu kutinggal untuk mengajar di sekolah, aku berusaha sabar dan memohon do’a kemudahan, aku disini hanya sendiri tanpa saudara dan keluarga, tapi aku percaya manusia dimanapun berada sesungguh bersaudara, walaupun sempat tertipu oleh pengasuh anakku, saya  hanya bisa berkata pada suami :  itu tantangan’, “ga usah marah ya semua sudah raib, dan Allah akan mengembalikannya dengan yang lebih baik, yang penting anak kita selamat”.
          AmanahMu begitu besar, dan aku  hanya ingin bersungguh-sungguh menjalankan amanahMu karena aku percaya semua akan ada jawaban dengan nikmatMu yang tak pernah habisnya. aku mencintai kalian dan begitu kutatap wajah kalian yang berbeda satu dan lainnya, ada senyum kecut, senyum duka, senyum kecewa, senyum penuh rahasiah, tapi ada juga senyum gembira dan senyum  bahagia. Ingin kuungkap satu demi satu arti senyuman itu murid-muridku, kau pulang dari sekolah kemana ? saya jualan mie ayam bu, saya ngamen bu, saya nungguin adik bu, saya bantu ibu di warung bu, saya bermain dengan teman bu, saya kelompok belajar bu ngerjain tugas2 dari guru banyaaak banget.
          “Ow... kenapa kamu tidak masuk 2 kali dalam pelajaran ibu ? sakit ? “iya bu adik saya yang sakit, ibu saya pergi, ayah saya kerja, saya juga kerja sore jadi cleaning service kalo malam “, Jawabnya sambil menundukan kepala, “Terus ibumu sudah pulang? “Tidak bu dia sudah pergi 5 tahun yang lalu dan tak pernah kembali, entah kemana, adik saya 2 orang terpaksa tidak sekolah, yang satu 7 tahun yang satu 10 tahun, mereka kerja motongin karet setiap hari dibayar 500 rupiah”. Aku memeluknya dan melelehlah airmataku, air mata itu selalu hadir disaat kelulusan mereka, mungkin aku berlebihan ketika   aku katakan bahwa setiap kalian lulus dan pergi meninggalkanku, aku  selalu merasakan sesuatu yang hilang dari jiwaku, kalian harus siap untuk berjuang dalam hidup ini, kembali kemasyarakat dan jadi bagian generasi penerus bangsa ini.
            Pembelajaranku untuk kalian tak begitu banyak menginspirasi, namun aku terus berupaya untuk meyakinkan bahwa  pendidikan adalah salah satu jalan untuk keluar dari kemiskinan, aku hanya mampu membekali kalian untuk selalu memiliki keingin ‘belajar’ yaitu   belajar mengoreksi diri, belajar berdisiplin, belajar hidup dari keberagaman dan belajar mengatasi segala kesulitan hidup, satu yang selalu kuingatkan jangan pernah melupakan tujuan hidup yaitu ‘Ibadah’ dan selalu mohon pertolongan kepada yang Maha Kuasa.
           Hari-hari menjadi seorang guru disamping mengelola pembelajaran dikelas juga dipenuhi berbagai aktifitas untuk menggali potensi diri agar tidak tertinggal dengan kemajuan Iptek yang terus berkembang begitu cepatnya sehingga padat pula  kegiatan diluar kelas dengan berbagai kegiatan, seperti pelatihan, bintek, tugas tambahan dan praktek pembelajaran di luar kelas dalam berbagai rangkaian kegiatan pameran, bazar, epitek, pekan raya dan lain sebagainya, sangat menyita waktu bahkan materi pembelajarn ‘on line’ serta sesuatu yang menarik dan membuat sibuk siswa supaya mereka mau mengeksploitasi kemampuannya terus berjalan seiring perubahan kebijakan dengan berbagai tungtutan.
            Keasyikan tersendiri ketika pembelajaranku berlangsung dikelas karena aku memegang mata pelajaran ‘marketing’ sungguh suatu yang sangat menarik dan perlu dipelajari oleh semua siswa SMK, karena marketing adalah ujung tombak berhasilnya sebuah perusahaan, menggali ilmu marketing tidak  bisa hanya mengandalkan buku paket, modul dan bacaan baik dari internet maupun sumber lain, tapi memang perlu praktek langsung untuk membuktikan pentingnya ‘arti marketing’ pada dunia usaha dan industri.
           Mengikuti aneka seminar usaha untuk menginspirasi siswa-siswaku merupakan salah satu pilihan dalam meng-up grade diri, dan selalu tergiang ketika sang nara sumber memberikan kata-kata hipnotis arti tanggung jawab, ‘ucapan kan mantera tanggung jawab’ ! saudaraku saya bertanggungjawab pada diri saya atas apa yang saya ucapkan dan saya lakukan, katakan salah bila saya salah dan katakan benar bila saya benar.! Luar biasa kata-kata itu meresap dalam setiap gerakan dan langkah kami, sebait kata dalam marketing arti ucapan yang disampaikan pada kolega ‘ Talking... Speaking.... Selling ! Pahamkah arti kata-kata itu, siswa-siswakumenggeleng kepala  kebingungan, “all right akan ibu jelaskan pada kalian “  :
“ Talking adalah berbicara apa aja atau ngobrol tanpa tujuan yang jelas seperti ngegosip dll.
Speaking adalah berbicara tapi punya tujuan dan misi yang jelas pada lawan bicara.
Selling adalah berbicara bertransaksi pada jual beli dan close kolega pada ahirnya colega atau pelanggan melakukan transaksi membeli produk atau jasa yang kita tawarkan”,
“Well kalian ready untuk melakukan selling di Epitek SMK 2014”  ! semua siswa menyambut gembira, “Yes, I am ready “!
           Alhamdulillah ketika ada acara-acara pameran, bazar, epitek dan lain sebagainya siswa kopetensi keahlian pemasaran selalu bersemangat, merekapun telah hidup dalam keberagaman, saya selalu bahagia melihat kerukunan kalian, ketika batak, jawa, cina, sunda, padang, kalimantan, sulawesi bersatu semuanya dalam acara apapun kompak belajar bersama. Super sekali siswa-siswaku ini. harapan kami para guru mereka kelak bisa menjadi personal selling yang professional dan siap pula menjadi enterpreuneur di bumi Indonesia, karena hasil survey hanya 1,8%  pengusaha di Indonesia, sisanya adalah buruh dan pengangguran, masih sangat memprihatinkan.
         Aku tidak pernah bisa menjadi ibu yang sempurna karena hari-hari istimewa anakku juga sering terlewat oleh padatnya kegiatanku, ketika anakku ulang tahun atau mendapat penghargaan atas  berprestasinya dalam akademik maupun non akademik, kadang saya hanya bisa tersenyum ketika banyak orang menyucapkan selamat, aku sangat mencintai kalian dan setiap malam aku berdoa menitipkan kalian padaNya Dia Yang Maha Kuasa atas segala-galanya, karena aku tak sanggup utuh menjaga kalian, buah dari segala kegiatanku, Allah telah memberikan reward yang tak terhingga dengan memberikan kesempatan padaku mengikuti kegiatan yang sangat berguna bersama guru-guru dari wilayah lain, disana begitu banyak ilmu pengetahuan dan pengalaman yang sangat luas dengan bertukar informasi dan pengalaman dengan sesama rekan guru sangat menginsfirasiku untuk melakukan berbagai kegiatan yang lebih baik dalam pembelajaran dengan siswa-siswa ku ‘Best Practise’ dan ‘efective learning’ menjadi hal yang sangat menarik untuk dikaji oleh semua guru.
Saya juga sangat  bersyukur’ anak-anak bisa belajar dengan baik dan dan yang membuatku lebih terharu kalian mau ‘mengajar’ dan berbagi ilmu dengan yang lain  walau tanpa imbalan  hal itu menjadi suatu hobby yang sangat positif, karena belajar adalah mengajar dan dengan mengajar kalian akan belajar.
         Napas panjangku masih harus mendesah, ketika kalian bertanya lagi’ memang tanggal 25  Nop sampai tanggal 1 Des mau kemana ? kita kan mau promo kolam renang di acara reuni SMA ayah dan umi... terus tanggal 29  aku kan ulangan tahun ke -13 “ ! ...“Pelatihan lagi nak, Simulasi Digital pelajaran baru di kurikulum 13, sepertinya banyak yang harus dipelajari dan diajarkan kepada siswa/i karena materi ini sangat bagus dan menarik, baik-baik dirumah ya, iya hadiah ultah pulpen bernama pasti dibawakan, tapi jangan lupa ke masjid dan baca Al-Qur’an, jangan lupa PR, Jangan kesiangan kasian om jemputan nunggu lama, jangan lupa Les B.Inggris supaya kalian  bisa melihat Indonesia dari luar sana dan mengenalkan Negara kita pada Negara lain”!
           Semangat tak pernah padam untuk terus menjadi guru yang dapat menginspirasi siswa-siswanya dan marilah kita saling menguatkan  untuk memotivasi diri kita agar dapat menjadi guru yang  berkualitas  dan professional  serta  dapat wujudkan semua mimpi siswa-siswa kita yaitu menjadikan  negara kita negara usahawan yang mana semua siswa kita berhasil menjadi pengusaha sehingga menjadi tuan di negerinya sendiri. Yang Maha Kaya telah melimpahkan kekayaanNya pada guru sehingga guru itu kaya, kaya akan ilmu, kaya akan pengetahuan, kaya akan keikhlasan, kaya hati, kaya kasih  dan cinta, sesunggunya  kebahagian serta kecukupan hidup hanyalah dengan pandai bersyukur kepada Sang Pemberi Kecukupan. Be good Teacher or Neither  !
 (Rodiyah, guru SMK Negeri 2 Cikarang Barat Kab.Bekasi) Tulisan ini diikut sertakan dalam lomba menulis untuk guru yang dilaksanakan KSGN.