Profesi menjadi seorang guru adalah
profesi yang teramat sangat mulia, dan selayaknya kita bersyukur diberi amanah
dan tanggung jawab sebagai seorang guru, bahkan ada hadist yang sangat indah bila
kita baca dan kita renungkan tentang seorang guru yaitu " Sesungguhnya Allah
SWT, malaikat-malaikat, isi langit dan bumiNya sehinggalah semut di dalam
lubang dan ikan di dalam laut, semuanya berdoa untuk orang yang mengajarkan
manusia " (Hadist Riwayat ; Tarmidzi).
Hampir 15 tahun profesi itu melakat
pada saya yang mana sebelumnya tak terbayang akan mendapat amanah menjadi
seorang ‘guru’, karena setelah lulus
kuliah dari S-1 otakku sempat tercuci dengan berbagai arus informasi kehidupan
seorang guru yang sangat prihatin bahkan ada ungkapan ‘jadi guru itu susah kaya’. Oleh karena itu begitu ada perusahaan
membuka peluang langsung saya ambil dan mendapatkan pekerjaan tersebut penuh
semangat tinggi, pengalaman pertama naik pesawat, keluar masuk hotel dengan jadwal
meeting yg padat membuat saya merasa
menjadi seorang yang sangat berkelas seperti cerita sinetron saja, ahirnya
jabatan itu harus berakhir dan saya lepas karena mengikuti suami bekerja di
kawasan industri EJIP Cikarang Kab.Bekasi.
Kembali ke kehidupan berumah tangga,
hari-hari yang terisi mengurus keluarga, sesekali anak2 tetangga berkumpul
belajar membaca Al-Qur’an dirumah, menyenangkan karena dapat mengisi waktu sore
bersama anak2 sampai magrib menunggu suami pulang bekerja.
Dalam kesunyian ditinggal suami yang
selalu bepergian dinas keluar negeri, ingatan saya terbayang ketika praktek PKL
di SMEA ketika jadi guru SMP, ketika memberikan pengajaran untuk anak-anak,
entah berawal darimana tiba-tiba saya menjadi guru honorer di sebuah SMK di cikarang
kota industri yang ternyata masih minim guru kejuruan, hampir rata-rata saat
itu guru yang mengajar berasal dari pendidikan agama, kesempatan baik, begitu
saya masuk disebuah SMK bisa langsung mengajar dan mendapatkan jam mengajar.
Hari-hari dilalui begitu berbeda penuh
gejolak, penuh pertentangan, penuh pemikiran penuh siasat dan penuh perjuangan,
apalagi disaat anak-anak masih kecil yang selalu kutinggal untuk mengajar di
sekolah, aku berusaha sabar dan memohon do’a kemudahan, aku disini hanya
sendiri tanpa saudara dan keluarga, tapi aku percaya manusia dimanapun berada
sesungguh bersaudara, walaupun sempat tertipu oleh pengasuh anakku, saya hanya bisa berkata pada suami : ‘itu
tantangan’, “ga usah marah ya semua sudah raib, dan Allah akan mengembalikannya
dengan yang lebih baik, yang penting anak kita selamat”.
AmanahMu
begitu besar, dan aku hanya ingin bersungguh-sungguh
menjalankan amanahMu karena aku
percaya semua akan ada jawaban dengan nikmatMu
yang tak pernah habisnya. aku
mencintai kalian dan begitu kutatap wajah kalian yang berbeda satu dan lainnya,
ada senyum kecut, senyum duka, senyum kecewa, senyum penuh rahasiah, tapi ada
juga senyum gembira dan senyum bahagia. Ingin kuungkap satu demi satu arti
senyuman itu murid-muridku, kau pulang dari sekolah kemana ? saya jualan mie
ayam bu, saya ngamen bu, saya nungguin adik bu, saya bantu ibu di warung bu,
saya bermain dengan teman bu, saya kelompok belajar bu ngerjain tugas2 dari guru
banyaaak banget.
“Ow... kenapa kamu tidak masuk 2 kali
dalam pelajaran ibu ? sakit ? “iya bu adik saya yang sakit, ibu saya pergi,
ayah saya kerja, saya juga kerja sore jadi cleaning service kalo malam “,
Jawabnya sambil menundukan kepala, “Terus ibumu sudah pulang? “Tidak bu dia
sudah pergi 5 tahun yang lalu dan tak pernah kembali, entah kemana, adik saya 2
orang terpaksa tidak sekolah, yang satu 7 tahun yang satu 10 tahun, mereka
kerja motongin karet setiap hari dibayar 500 rupiah”. Aku memeluknya dan
melelehlah airmataku, air mata itu selalu hadir disaat kelulusan mereka,
mungkin aku berlebihan ketika aku katakan bahwa setiap kalian lulus dan
pergi meninggalkanku, aku selalu
merasakan sesuatu yang hilang dari jiwaku, kalian harus siap untuk berjuang
dalam hidup ini, kembali kemasyarakat dan jadi bagian generasi penerus bangsa
ini.
Pembelajaranku untuk kalian tak
begitu banyak menginspirasi, namun aku terus berupaya untuk meyakinkan bahwa pendidikan adalah salah satu jalan untuk
keluar dari kemiskinan, aku hanya mampu membekali
kalian untuk selalu memiliki keingin ‘belajar’
yaitu belajar mengoreksi diri, belajar berdisiplin,
belajar hidup dari keberagaman dan belajar mengatasi segala kesulitan hidup,
satu yang selalu kuingatkan jangan pernah melupakan tujuan hidup yaitu ‘Ibadah’ dan selalu mohon pertolongan
kepada yang Maha Kuasa.
Hari-hari menjadi seorang guru disamping
mengelola pembelajaran dikelas juga dipenuhi berbagai aktifitas untuk menggali
potensi diri agar tidak tertinggal dengan kemajuan Iptek yang terus berkembang
begitu cepatnya sehingga padat pula kegiatan
diluar kelas dengan berbagai kegiatan, seperti pelatihan, bintek, tugas
tambahan dan praktek pembelajaran di luar kelas dalam berbagai rangkaian kegiatan
pameran, bazar, epitek, pekan raya dan lain sebagainya, sangat menyita waktu
bahkan materi pembelajarn ‘on line’ serta sesuatu yang menarik dan membuat
sibuk siswa supaya mereka mau mengeksploitasi kemampuannya terus berjalan
seiring perubahan kebijakan dengan berbagai tungtutan.
Keasyikan tersendiri ketika
pembelajaranku berlangsung dikelas karena aku memegang mata pelajaran
‘marketing’ sungguh suatu yang sangat menarik dan perlu dipelajari oleh semua
siswa SMK, karena marketing adalah ujung tombak berhasilnya sebuah perusahaan,
menggali ilmu marketing tidak bisa hanya
mengandalkan buku paket, modul dan bacaan baik dari internet maupun sumber
lain, tapi memang perlu praktek langsung untuk membuktikan pentingnya ‘arti
marketing’ pada dunia usaha dan industri.
Mengikuti aneka seminar usaha untuk menginspirasi siswa-siswaku merupakan salah
satu pilihan dalam meng-up grade diri, dan selalu tergiang ketika sang nara
sumber memberikan kata-kata hipnotis arti tanggung jawab, ‘ucapan kan mantera tanggung jawab’ ! saudaraku
saya bertanggungjawab pada diri saya atas apa yang saya ucapkan dan saya
lakukan, katakan salah bila saya salah dan katakan benar bila saya benar.! Luar
biasa kata-kata itu meresap dalam setiap gerakan dan langkah kami, sebait kata
dalam marketing arti ucapan yang disampaikan pada kolega ‘ Talking... Speaking.... Selling ! Pahamkah arti kata-kata itu,
siswa-siswakumenggeleng kepala kebingungan, “all right akan ibu jelaskan pada
kalian “ :
“ Talking
adalah berbicara apa aja atau ngobrol tanpa tujuan yang jelas seperti ngegosip
dll.
Speaking
adalah berbicara tapi punya tujuan dan misi yang jelas pada lawan bicara.
Selling adalah
berbicara bertransaksi pada jual beli dan close kolega pada ahirnya colega atau
pelanggan melakukan transaksi membeli produk atau jasa yang kita tawarkan”,
“Well
kalian ready untuk melakukan selling di Epitek SMK 2014” ! semua siswa menyambut gembira, “Yes, I am
ready “!
Alhamdulillah ketika ada acara-acara pameran, bazar, epitek dan lain
sebagainya siswa kopetensi keahlian pemasaran selalu bersemangat, merekapun telah hidup
dalam keberagaman, saya selalu
bahagia melihat kerukunan kalian, ketika batak, jawa, cina, sunda, padang,
kalimantan, sulawesi bersatu semuanya dalam acara apapun kompak belajar bersama. Super sekali siswa-siswaku ini. harapan
kami para guru mereka kelak bisa menjadi personal selling yang professional dan
siap pula menjadi enterpreuneur di bumi Indonesia, karena hasil survey hanya 1,8%
pengusaha di Indonesia, sisanya adalah buruh dan pengangguran, masih
sangat memprihatinkan.
Aku tidak pernah bisa menjadi ibu yang sempurna karena hari-hari istimewa anakku juga sering terlewat oleh
padatnya kegiatanku, ketika anakku ulang tahun atau mendapat penghargaan
atas berprestasinya dalam akademik
maupun non akademik, kadang
saya hanya bisa tersenyum ketika banyak orang menyucapkan selamat, aku sangat
mencintai kalian dan setiap malam aku berdoa menitipkan kalian padaNya
Dia Yang Maha Kuasa atas
segala-galanya, karena aku tak sanggup
utuh menjaga kalian, buah dari segala kegiatanku, Allah telah memberikan reward yang tak terhingga dengan
memberikan kesempatan padaku mengikuti kegiatan yang sangat berguna bersama
guru-guru dari wilayah lain, disana begitu banyak ilmu pengetahuan dan pengalaman
yang sangat luas dengan bertukar informasi dan pengalaman dengan sesama rekan guru sangat menginsfirasiku untuk melakukan berbagai kegiatan yang lebih baik
dalam pembelajaran dengan siswa-siswa ku ‘Best
Practise’ dan ‘efective learning’
menjadi hal yang sangat menarik untuk dikaji oleh semua guru.
Saya
juga sangat ‘bersyukur’ anak-anak bisa belajar dengan baik dan dan yang
membuatku lebih terharu kalian mau ‘mengajar’
dan berbagi ilmu dengan yang lain walau
tanpa imbalan hal itu menjadi suatu
hobby yang sangat positif, karena belajar
adalah mengajar dan dengan mengajar kalian akan belajar.
Napas panjangku masih harus mendesah,
ketika kalian bertanya lagi’ memang tanggal 25
Nop sampai tanggal 1 Des mau kemana ? kita kan mau promo kolam renang di
acara reuni SMA ayah dan umi... terus tanggal 29 aku kan ulangan tahun ke -13 “ ! ...“Pelatihan
lagi nak, Simulasi Digital pelajaran baru di kurikulum 13, sepertinya banyak
yang harus dipelajari dan diajarkan kepada siswa/i karena materi ini sangat
bagus dan menarik, baik-baik dirumah ya, iya hadiah ultah pulpen bernama pasti dibawakan, tapi jangan lupa ke masjid dan baca Al-Qur’an, jangan lupa PR, Jangan
kesiangan kasian om jemputan nunggu lama, jangan lupa Les B.Inggris supaya kalian bisa melihat
Indonesia dari luar sana dan mengenalkan Negara kita pada Negara lain”!
Semangat tak pernah padam untuk terus menjadi guru yang dapat menginspirasi
siswa-siswanya dan marilah kita saling menguatkan untuk memotivasi diri kita agar dapat
menjadi guru yang berkualitas dan professional serta dapat wujudkan
semua mimpi siswa-siswa kita yaitu menjadikan
negara kita negara usahawan yang mana semua siswa kita berhasil menjadi pengusaha
sehingga menjadi tuan di negerinya sendiri. Yang Maha Kaya telah melimpahkan kekayaanNya pada guru sehingga
guru itu kaya, kaya akan ilmu, kaya akan pengetahuan, kaya akan keikhlasan,
kaya hati,
kaya kasih dan cinta, sesunggunya kebahagian serta kecukupan hidup hanyalah
dengan pandai bersyukur kepada Sang
Pemberi Kecukupan. Be good Teacher or Neither !
(Rodiyah,
guru SMK Negeri 2 Cikarang Barat Kab.Bekasi) Tulisan ini diikut sertakan dalam lomba menulis untuk guru yang dilaksanakan KSGN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar